Keributan yang terjadi di dalam Pasar Panorama Kota Bengkulu saat ini penyebabnya sedang diselidiki polisi.
Kabag Ops Polresta Bengkulu, Kompol Jufri menjelaskan, berkaitan dengan kejadian keributan di Pasar Panorama Kota Bengkulu pada, Kamis (16/3/2023) saat ini ditangani oleh Polsek Gading Cempaka Kota Bengkulu.
“Soal trabel yang terjadi antara pengurus pasar dengan pedagang, sementara ini masih kita dalami, ditangani Polsek Gading Cempaka. Mudah-mudahan kita bersama-sama mendapatkan solusi terbaik untuk semuanya,” kata Jufri, Jumat (17/3/2023).
Menurut Jufri, persoalan yang terjadi di Pasar sangatlah rumit, butuh perhatian dan dibutuhkan koordinasi semua pihak.
“Jadi ini harus dibutuhkan kerjasama yang baik, tidak bisa sendiri-sendiri untuk menyelesaikan. Pelu koordinasi semua pihak yang terlibat,” ucap Jufri.
Saat disinggung apakah keributan tersebut ada keterlibatan preman di dalamnya ? Jufri mengaku terkait hal tersebut masih di dalami.
“Jellasnya, sementara kita dalami (soal preman) semua baik penyebab maupun yang terlibat keributan. Kita tunggu hasil pemeriksaan dari Polsek Gading Cempaka,” jelas Jufri.
Keributan yang terjadi di Pasar Panorama Kota Bengkulu menuai sorotan publik. Tampak di video yang didapat media ini, sejumlah pihak terlibat adu mulut dan saling dorong.
Bahkan ada salah satu orang yang melemparkan meja tempat dagang saat keributan berlangsung. Selain itu, keributan juga nyaris bentok fisik.
Sebelumnya, Kapolsek Gading Cempaka Kota Bengkulu, Kadek Suwantoro mengatakan, informasi awal, keributan terjadi antara salah satu pedagang dengan pihak yang akan membersihkan lapak.
“Info awalnya antara salah satu pedagang dengan orang yang membersihkan lapak-lapak yang sudah lama tidak digunakan. Kita masih memeriksa saksi-saksi,” demikian Kadek Suwantoro.
Terpisah, Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Bujang HR mengatakan, keributan yang terjadi berawal karena Dinas Perdagangan dan Perindustrian ingin menata bagian dalam pasar. Harapannya, jika di dalam pasar sudah lebih tertata, para pedagang kaki lima yang selama ini berjualan di luar pasar dan di badan jalan akan diminta masuk ke dalam pasar.
Dalam menertibkan bagian dalam pasar ini, setiap lapak milik pedagang yang tidak dipakai akan diberikan kepada pedagang lain yang ingin berjualan di dalam pasar. Kebijakan ini lah yang membuat sebagian pedagang marah. Pedagang yang memiliki lapak di dalam pasar, tidak mau menyerahkan kepada pedagang lain.
“Kita memang sudah memberikan selebaran akan memberikan lapak di dalam pasar kepada pedagang yang ingin berjualan di dalam pasar. Namun sebagian yang merasa memiliki lapak di dalam pasar, tidak mau lapak tersebut diberikan kepada pedagang lain,” jelas Bujang HR.
Penolakan ini lah yang kemudian berakhir ricuh. Dalam video yang beredar, terlihat aksi saling tunjuk, dorong bahkan ada yang membanting kursi.
Walaupun mendapat penolakan dari sebagian pedagang, Bujang HR memastikan pihaknya akan terus melakukan penataan.
“Pedagang yang saat ini berada di luar pasar diminta segera masuk dan berjualan di dalam pasar,” demkian Bujang.
Sekadar informasi, belum lama ini Pemerintah Kota (Pemkot) lakukan penggusuran pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang badan Jalan luar Pasar Panorama.
Penggusuran ujung dari kesemerautan Pasar yang menjadi tanggungjawab Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota sesuai Perwal nomor 21 tahun 2018, melakukan penataan pedagang.
Tak hanya Perwal nomor 21 tahun 2018, berdasarkan Perda Kota Bengkulu nomor 6 tahun 2020 tentang pengelolaan pasar rakyat di Bab IIA, tujuan dan ruang lingkup menciptakan pasar rakyat yang tertib, teratur, aman, bersih dan sehat.
Perencanaan fisik penyediaan fasilitas banguan dan tata letak pasar rakyat menjadi tugas pemerintah Kota Bengkulu dalam mewujudkannya. Penataan Los, Kios, dan Pelataran di berlakukan dengan layak.
Selain itu, diketahui Pemerintah Kota Bengkulu juga melakukan pelelangan tander pengelolaan Pasar Panorama kepada swasta atau pihak ketiga, tetapi belum juga membuahkan hasil dan sepi peminat tander. (Jeger)